Berita

Belajar Dari Kasus Envy, Investor Harus Hati-Hati

Envy dan Ancaman Dari BEI

Envy technologies atau PT envy technologies indonesia tbk adalah salah satu perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia tercatat sejak 8 Juli 2019. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa khususnya konsultan IT seperti  informasi system, integrasi dan security cyber digital. Memang akhir-akhir ini saham teknologi seperti saham envy cukup diminati oleh masyarakat. Hal ini terbukti lebih dari 93% saham ini dipegang oleh masyarakat dan pada akhirnya perusahaan ini disuspensi oleh BEI. Meskipun arti dari envy itu iri, namun tidak ada kaitannya lini bisnis perusahaan ini dengan keirian atau arti envy lainnya, sebagai masyarakat umum kita tidak tahu pasti apa arti envy atau apa itu envy bagi perusahaan IT ini. Hanya pendiri perusahaan yang memahami filosofi dari nama perusahaan envy ini.

PT. Envy Technologies Indonesia memiliki 3 anak perusahaan, yaitu PT. Envy Kapital Internasional yang bergerak di bidang jasa dan perdagangan, PT. Envy Unity Indonesia yang bergerak di bidang perdagangan besar dan ritel di bidang informasi dan teknologi, dan PT. Ritel Global Solusi yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Perusahaan dengan kode saham ENVY ini tentu dianggap memiliki masa depan cerah, karena kebutuhan masyarakat akan pelayanan teknologi semakin meningkat.

Mungkin dikarenakan pandemi yang tak kunjung berakhir, perusahaan IT sekelas Envy tentu mengalami kesulitan juga. Dan puncaknya pada awal bulan lalu, pergerakan Envy saham di anggap ganjil. Dan Bursa Efek Indonesia mengancam akan melakukan penghapusan pencatatan atau delisting saham envy. Unusual Market Activity atau bergerak di luar kebiasaan saham envy ini tentu menjadi perhatian BEI. Dan perseroan beralasan hal ini dikarenakan pandemi maka salah satu anak perusahaannya  yaitu PT. Ritel Global Solusi berhenti beroperasi. Bahkan di akhir tahun lalu saham Envy Technologies Indonesia dihentikan perdagangannya oleh BEI. Suspensi saham dengan kode Envy itu terkait laporan keuangannya. 

Saat ini saham envy sudah di suspensi oleh Bursa Efek Indonesia. PT Envy Technologies Indonesia, Tbk sudah tidak bisa menjual sahamnya selama 24 bulan sampai Desember 2022. Jika anda membuka halaman info perdagangan IDX untuk envy idx maka anda tidak akan menemukan informasi apapun. Saham teknologi seperti envy adalah salah satu saham yang diminati oleh masyarakat, terbukti 93% kepemilikan saham perusahaan ini berada di tangan masyarakat. Sedangkan 6,1% lainnya dipegang oleh Weiser Global Capital Markets Ltd. Jika sudah terdelisting seperti ini, maka investor sangat dirugikan.

Aksi Unusual Market Activity dan Penggorengan Saham

Salah satu kelemahan dari investasi saham yaitu bisa terjadinya penggorengan saham sehingga harga saham bisa naik secara signifikan dan pergerakan ini dianggap tidak normal atau unusual market activity. Dan Bursa biasanya akan memberitahu kepada investor bahwa pergerakan saham di luar batas dan tidak wajar dapat mengganggu perdagangan efek di bursa.

Terjadinya aksi jual yang berlebihan akan mengakibatkan harga saham anjlok sedangkan terjadinya aksi beli yang berlebihan akan mengakibatkan harga melonjak, dan bursa pasti mengetahui pergerakan tidak normal ini, agar hal ini tidak terjadi dan bisa merugikan para investor, Bursa memiliki ARA dan ARB, ARA atau Auto Rejection Atas sedangkan ARB adalah Auto rejection bawah.

Bursa memberlakukan ARA (Auto Rejection Atas) jika terjadi aksi beli yang berlebihan, sehingga investor yang akan membeli saham suatu perusahaan seperti envy yang pergerakannya dianggap tidak wajar akan ditolak secara otomatis oleh sistem, dan jika terjadi aksi jual yang berlebihan maka bursa juga akan memberlakukan ARB (Auto Rejection Bawah), jadi investor akan akan membeli saham dibawah harga ARB akan secara otomatis ditolak

Dengan adanya ARA dan ARB maka Unusual Market Activity dapat diminimalisir, namun jika hal itu terjadi, seperti yang terjadi pada kasus saham envy, maka bursa berhak melakukan suspensi dan meminta keterangan dari perusahaan terkait dan keterbukaan informasi sangat diperlukan bagi investor dan juga bursa sebagai mediator. Namun jika perusahaan seperti PT. Envy Technologies Indonesia tidak mau memberikan keterangan apapun pada publik, maka sudah bisa dipastikan saham perusahaan tersebut akan di delisting dari bursa.

Kondisi Perusahaan Sedang Tidak Baik

Aksi penggorengan saham atau kegiatan unusual market activity ini bisa saja mencerminkan bahwa perusahaan pemilik saham tersebut sedang tidak baik, hal itu dilakukan agar masyarakat percaya bahwa saham perusahaan ini sedang naik sehingga banyak investor yang tertarik untuk membelinya. Dan disaat banyak sekali investor yang berbondong-bondong membeli saham tersebut, maka saham milik perusahaan akan dijual, sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan tersebut.

Namun aksi jual dengan jumlah besar mengakibatkan harga saham langsung anjlok, dan ini sangat merugikan investor. Dan hal ini terjadi pada PT. Envy Technologies Indonesia, Tbk. dimana 93% sahamnya dimiliki oleh masyarakat, khususnya investor yang terjebak membeli dengan harga tinggi namun tidak bisa menjual kembali karena harga anjlok dengan cepat, ditambah lagi BEI melakukan suspensi terhadap perusahaan dengan kode saham Envy ini selama 24 bulan. Dan suspensi terhadap Envy bukanlah yang pertama kali, pada tahun 2019 BEI pernah melakukan suspensi terhadap Envy karena terjadinya Unusual Market Activity, dimana harga saham semula Rp.3.000 anjlok menjadi Rp.800 per lembar saham.

Membidik Saham-Saham yang Berpotensi Cuan

Banyak sekali saham-saham yang memiliki potensi tinggi untuk investasi jangka panjang dan jangka pendek. Saham-saham dari sektor keuangan masih mendominasi kapitalisasi pasar, saham-saham properti juga masih diminati dan saham infrastruktur lebih menjanjikan, sedangkan saham teknologi biasanya memiliki kapitalisasi pasar yang kecil, hal ini dikarenakan perusahaan teknologi belum teruji di Indonesia. Namun dengan adanya pandemi covid 19 yang mendera seluruh dunia, tidak bisa kita pungkiri hampir seluruh lini bisnis mengandalkan teknologi untuk berinovasi.

Hampir seluruh perusahaan layanan masyarakat mengandalkan teknologi, mulai dari pemerintah sampai swasta mengandalkan teknologi agar tetap bisa melayani masyarakat. Perkembangan akan kebutuhan teknologi yang semakin meningkat maka kebutuhan akan layanan teknologi yang ditawarkan oleh perusahaan teknologi juga semakin meningkat. Bahkan kegiatan masyarakat yang bekerja dari rumah juga membutuhkan layanan teknologi. Dan perdagangan juga dilakukan secara online karena himbauan pemerintah untuk dirumah saja dan selalu menjaga jarak.

Oleh sebab itu, perusahaan teknologi mempunyai potensi besar untuk berkembang karena memberikan perubahan bagi kehidupan masyarakat agar aktivitas yang dilakukannya jauh lebih mudah. Dengan demikian perusahaan teknologi juga berkembang, saham-saham perusahaan teknologi mulai banyak diburu investor karena dianggap memberikan prospek yang bagus dimasa depan. Namun sebagai investor, anda perlu menelaah lebih jauh masing-masing perusahaan yang akan ada pilih sahamnya untuk investasi jangka panjang. Jika perusahaan bernasib seperti PT. Envy Technologies Indonesia dimana hanya disuspensi oleh Bursa sementara waktu saja, dan ketika suspensi dibuka maka kegiatan transaksi jual beli saham bisa dilakukan kembali. Namun jika perusahaan tersebut di delisting dari Bursa, maka selesai sudah cerita investasi saham anda di perusahaan ini.

Abdurrahman Wahid II

Abdurrahman sudah menggeluti dunia investasi dari tahun 2010 dan terus menggali pengetahuan di dunia investasi dan keuangan dari berbagai sumber.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button