Berita
Trending

SAHAM DENGAN KAPITALISASI PASAR BESAR TAK JAMIN SELALU CUAN

Investasi di Saham Dengan Market Cap Besar

Instrumen investasi yang  selalu diburu oleh masyarakat adalah Saham. Dan biasanya para investor akan memilih saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang besar. Saat ini saham dengan kapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia adalah BBCA atau Bank Central Asia, dengan total kapitalisasi pasarnya mencapai 371 triliun rupiah dan diikuti oleh BBRI dengan market cap 453 triliun rupiah.

Namun apakah membeli saham perusahaan dengan market cap besar akan memberikan keuntungan? Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak. Dan biasanya perusahaan dengan market cap besar pergerakannya terkadang lambat. Besarnya kapitalisasi pasar sebuah emiten saham menunjukkan bahwa investor percaya pada perusahaan tersebut. Selain market cap ada hal yang penting yang perlu menjadi bahan pertimbangan bagi seorang investor untuk memutuskan berinvestasi dan membeli suatu saham, yaitu manajemen yang sehat dan laporan keuangan yang baik, profit yang meningkat dari tahun ke tahun menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelola sebuah perusahaan.

Salah satu saham yang memiliki prospek cerah untuk investasi jangka panjang adalah HM Sampoerna atau HMSP. Perusahaan rokok ini terus berkembang, meskipun kapitalisasi pasarnya tidak sebesar BBCA, namun kinerja perusahaan ini sangat bagus, hal ini dibuktikan dari besarnya total dividen tunai tahun 2020 yang dibagikan nya yaitu sebesar 8.467.955.998.320. 

Investasi Saham Atau Reksadana

Semua instrumen investasi itu memiliki resiko, ada yang resikonya ringan dan ada juga yang resikonya tinggi. Investasi dengan resiko tinggi biasanya akan memberikan keuntungan yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya, investasi dengan risiko rendah memberikan nilai balik yang rendah. Saham dan reksadana merupakan jenis investasi berisiko sedang, namun sebaiknya anda tidak melakukan sesuatu di atas kemampuan anda. Gunakan uang yang anda miliki untuk investasi, namun tentunya bukan uang yang akan anda gunakan sehari-hari, seperti untuk makan atau membayar tagihan setiap bulannya. Karena investasi dengan menggunakan uang yang akan digunakan untuk keperluan lain tidak akan membuat anda tenang.

Jika anda memang anda memiliki kemampuan dalam menganalisis dengan baik, membaca laporan keuangan sebuah perusahaan, maka investasi yang cocok bagi anda adalah saham atau obligasi. Sedangkan bagi anda yang memiliki uang namun tidak memiliki kemampuan analisis, pengetahuan tentang saham dan jenis investasi lainnya, namun anda tetap ingin menginvestasikan uang anda di pasar uang dan pasar modal, maka investasi yang cocok bagi anda adalah reksadana.

Pilihlah perusahaan penyedia layanan reksa dana seperti MNC reksadana. Dan seorang manajer investasi akan mengelola uang anda dan memilihkan jenis investasi yang paling tepat bagi anda. Namun perlu anda ketahui, seorang ahli keuangan dan manajer investasi sekalipun terkadang bisa salah mengambil keputusan. Dan hal ini normal adanya, karena pergerakan saham dan pasar sangat sulit diprediksi, namun selama perusahaan tersebut sehat dan mampu menghasilkan laba, maka perusahaan tersebut masih tergolong sehat dan layak sebagai tempat kita berinvestasi.

Memilih Saham-Saham Potensial

Rata-rata investor pemula akan memilih jenis saham dari emiten yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar, namun tidak semua saham dengan kapitulasi pasar yang besar menjadi top trading value atau menjadi saham yang diperdagangkan paling banyak di bursa saham. Biasanya perusahaan yang menjadi top trading value adalah perusahaan yang dianggap memiliki potensi besar oleh para investor, misalnya optimisme investor terhadap penjualan produk baru sebuah perusahaan, atau terjadinya penggabungan 2 perusahaan yang diyakini akan membawa perubahan besar bagi masyarakat.

Misalnya saat Naver Indonesia menjadi investor bagi EMTEK dan menggelontorkan banyak dana untuk membeli saham EMTK, maka para investor lain akan berbondong-bondong membeli saham EMTK. Naver Indonesia ini dikenal sebagai perusahaan pemilik LINE, sebuah aplikasi sosial media yang berasal dari Korea Selatan. 

Naver berani menginvestasikan uangnya sebesar 150 miliar dolar ke perusahaan media yang membawahi Indosiar, SCTV dan Video.com. Dan banyak investor yang mengikuti jejak naver, karena mengingat naver berasal dari Korea Selatan, dan Korea Selatan dengan Idol dan Drama Koreanya memiliki pasar yang sangat besar di Indonesia. Dan kemungkinan antara EMTEK dan Naver akan memberikan peluang bisnis baru bagi kedua perusahaan tersebut.

Jangan pernah meremehkan kekuatan Idol Korea dan juga artis-artis drama korea lainnya, karena Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar bagi mereka. Dan semua orang tahu, bahwa tiket untuk menonton sebuah konser musik korea sangat mahal, namun tak jarang sangat sulit mendapatkan tiket tersebut karena selalu terjual habis, karena fanbase idol korea di Indonesia sangat banyak.

Dan dari segi bisnis, hal ini tentu sangat menguntungkan bagi perusahaan, dengan demikian, maka investor juga akan mendapatkan keuntungan, baik dari saham maupun dari dividen yang dibagikan setiap tahunnya. Jelinya membaca peluang bagi seorang Investor maka akan memberikan keuntungan bagi investor tersebut. Dan banyak juga para investor awam yang ikut berinvestasi dan membeli saham sebuah perusahaan karena salah satu pemegang saham perusahaan tersebut adalah orang-orang yang termasuk dalam investor handal dan mampu membaca peluang.

Saham Atau Kripto??

Saham dan kripto tentu memiliki kesamaan, yang membedakan hanyalah kripto lebih berisiko jika anda tidak bisa memilih koin yang tepat, karena banyak sekali koin yang bisa masuk ke exchanger meskipun tidak memiliki landasan yang jelas. Dan saat ini banyak sekali anak muda yang mulai peduli dengan masa depannya, memulai investasi sejak dini, bereksperimen dengan segala jenis investasi, baik yang berisiko tinggi sampai dengan resiko rendah.

Namun secara umum, anak-anak muda sangat tertantang dengan jenis investasi yang berisiko tinggi, terutama di bidang kripto. Mereka bahkan sanggup menginvestasikan uang mereka ke koin-koin yang tidak memiliki projek yang jelas dan bersifat hanya sementara di market. Karena tujuannya adalah menginginkan return secepat mungkin dengan kenaikan sampai ribuan persen bahkan hal ini bisa terjadi dalam sehari.

Dan hal ini tidak mungkin terjadi di saham, saham sebuah perusahaan tidak akan naik atau turun ribuan persen hanya dalam hitungan jam saja. Oleh sebab itu saham dianggap lebih aman dari pada kripto. Namun tidak ada investasi yang tidak berisiko, bahkan investasi jenis deposito saja memiliki resiko jika anda tarik sebelum jatuh tempo maka anda akan dikenakan pinalti.

Pahami Resikonya

Jadi sebagai investor anda akan menanggung semua resiko atas investasi yang anda ambil, memilih jenis investasi yang tepat baik dari segi modal, pengetahuan dan resiko sangat penting. Mengikuti jenis investasi orang lain memang tidak ada salahnya, namun jika anda mempelajari sendiri jenis investasi yang anda minati itu jauh lebih baik, anda akan lebih menguasai investasi tersebut baik secara fundamental maupun secara teknikal. Dan yang paling penting adalah, anda harus memiliki ilmu manajemen resiko dan mengaplikasikannya. Manajemen risiko dapat membantu anda untuk mengurangi tingkat risiko atas investasi yang mungkin saja anda derita.

Jangan gunakan semua uang anda dalam 1 jenis investasi saja, karena hal ini sangat berisiko, lebih baik anda memiliki beberapa jenis investasi dengan tingkat resiko yang beragam, hal ini jauh lebih aman, jadi jika salah satu aset anda dalam satu jenis investasi mengalami kerugian, maka investasi yang lain tidak terpengaruh atau bahkan salah satu investasi anda mengalami kerugian, maka investasi di bidang lain memberikan keuntungan, sehingga bisa menutupi kerugian yang ada.

Abdurrahman Wahid II

Abdurrahman sudah menggeluti dunia investasi dari tahun 2010 dan terus menggali pengetahuan di dunia investasi dan keuangan dari berbagai sumber.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button