Investasi

Menghitung Current Ratio Sebuah Perusahaan dan Contohnya

Memahami current ratio beserta fungsi dan juga pihak-pihak yang menggunakan nilai current ratio sebagai bahan untuk mengambil keputusan investasi.

Daftar isi

Mengenal Current Ratio

Contoh perhitungan current ratio tentu sangat penting bagi seseorang yang baru saja ingin berkecimpung di dunia investasi seperti saham. Lantas apa sebenarnya current ratio itu sendiri? Dan apa sebenarnya fungsi dari current ratio itu sendiri?. Jika Anda tertarik dengan dunia investasi seperti saham dan obligasi, sebaiknya anda simak dan baca artikel ini sampai habis, karena artikel ini akan membahas secara tuntas tentang rasio likuiditas sebuah perusahaan beserta contoh dan juga fungsinya.

Current ratio berfungsi untuk melihat likuiditas sebuah perusahaan dalam jangka pendek seperti aktiva lancar dan juga utang perusahaan. Likuiditas rasio ini bisa menjadi patokan bagi calon investor untuk melihat apakah sebuah perusahaan memiliki kemampuan dalam menyelesaikan kewajibannya dalam jangka pendek. Dan sebagai investor maupun orang yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan tersebut, maka Anda bisa menghitung rasio perusahaan dengan menggunakan teknik quick ratio.

Menghitung rasio perusahaan untuk mengetahui nilai likuiditas rasio bisa dilakukan dengan membandingkan beberapa komponen penting yang terdapat dalam sebuah laporan keuangan perusahaan tersebut, misalnya komponen-komponen yang ada dalam neraca yang meliputi daftar aktiva lancar dan juga daftar pasiva lancar. Jadi dengan menghitung likuiditas rasio maka ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan seperti:

  • Keputusan dalam melakukan investasi, jika perusahaan yang anda inginkan memiliki likuiditas rasio atau rasio lancarnya yang bagus, maka Anda bisa melanjutkan untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, namun jika tidak maka hentikan.
  • Bagi bank, rasio lancar sebuah perusahaan akan menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan kredit. Karena kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya bisa kita lihat hanya menggunakan perhitungan quick ratio saja. Dengan demikian akan nampak apakah perusahaan tersebut akan mampu memenuhi kewajiban untuk membayar utang serta kewajiban jangka pendeknya seperti debt setiap bulannya.
  • Dana cadangan bagi perusahaan. Dengan menghitung quick ratio, maka perusahaan akan mengetahui apakah mereka memiliki dana cadangan yang bisa digunakan kapanpun perusahaan tersebut memerlukannya.

Baca juga: Kustodian kekayaan negara

Cara Menghitung Likuiditas Rasio atau Current Ratio

Cara menghitung rasio likuiditas sebuah perusahaan hampir sama dengan menggunakan perhitungan quick ratio, yaitu dengan membandingkan jumlah current asset dengan current liabilities. Artinya besarnya jumlah aset yang dimiliki sebuah perusahaan akan dibandingkan dengan besarnya kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan tersebut.

Cara Menghitung Current Ratio
Cara Menghitung Current Ratio

Misalnya sebuah Bank akan memberikan pinjaman kepada sebuah perusahaan, maka Bank tersebut akan dihitung current ratio dari perusahaan itu untuk mengetahui seberapa besar likuiditas rasio perusahaan tersebut. Nilai aktiva perusahaan tersebut sebesar Rp.50.000.000 sedangkan besarnya utang perusahaan adalah Rp.25.000.000. Maka besarnya current ratio perusahan tersebut adalah :

Current ratio = Rp.50.000.000 / Rp. 25.000.000 =2 kali

Perusahaan dengan nilai current ratio  2 kal seperti contoh di atas dianggap cukup aman, karena perusahaan tersebut bisa memenuhi kewajiban utang jangka pendeknya dan juga masih memiliki modal untuk melakukan aktivitas perusahaan dan dana operasional bagi perusahaan tersebut.

Baca juga: Gaji Pialang Saham.

Interpretasi Terhadap Nilai Current Ratio

Setelah menghitung likuiditas rasio dan telah menemukan nilai dari current ratio perusahaan, maka Anda harus melakukan penilaian layak atau tidak layak sebuah perusahaan sebagai tempat investasi atau juga memberikan pinjaman ke perusahaan tersebut. Inilah interpretasi nilai Current Ratio yang wajib Anda ketahui yaitu :

1. Ideal

Pada umumnya, perusahaan yang ideal yaitu perusahaan yang memiliki nilai current ratio sebesar 2 kali. Nilai tersebut bisa dianggap ideal karena perusahaan yang memiliki rasio likuiditas 2 kali bisa dikatakan sehat dan Anda bisa melakukan investasi pada perusahaan tersebut, sedangkan bagi pihak Bank yang ingin memberikan pinjaman, maka perusahaan tersebut bisa dianggap layak untuk menerima pinjaman dari bank.

2. Terlalu Tinggi

Perusahaan dengan nilai ratio lebih dari 2 kali dianggap tinggi atau bahkan terlalu tinggi. Lantas apakah sebuah perusahaan dengan nilai current ratio yang tinggi ini bagus? Jawabannya tentu saja belum tentu bagus. Karena bisa saja perusahaan tersebut tidak mampu memanfaatkan aset lancar yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Sebenarnya perusahaan yang memiliki nilai current ratio yang tinggi ini cukup baik, hanya saja manajemen perusahaan tersebut tidak mampu mengelola modal dan juga aset lancar yang dimiliki perusahaan tersebut secara efektif.

3. Terlalu Rendah

Jika Anda menghitung rasio likuiditas sebuah perusahaan dengan cara quick ratio dan hasilnya ternyata dibawah 2 kali, artinya likuiditas rasio perusahaan tersebut bisa dikatakan rendah. Lantas apakah perusahaan yang memiliki nilai likuiditas rasio yang rendah layak untuk dijadikan tempat investasi atau diberikan pinjaman? Jawabannya tentu tidak. Karena perusahaan yang memiliki nilai likuiditas yang rendah akan kesulitan menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Dan jika dipaksakan untuk diberikan pinjaman, maka kemungkinan terburuknya adalah perusahaan tersebut akan mengalami gagal bayar dan tidak bisa memenuhi kewajibannya.

Baca juga: Waktu yang tepat beli reksadana saham

Pengguna Nilai Rasio Likuiditas

Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel diatas, Bahwa menghitung rasio likuiditas sebuah perusahaan tentu memiliki fungsi penting bagi penggunanya. Lantas siapa saja para pengguna rasio likuiditas ini?. Inilah beberapa pengguna nilai rasio likuiditas sebuah perusahaan yaitu:

  • Investor, nilai rasio likuiditas digunakan oleh investor untuk menilai layak atau tidaknya melakukan investasi di perusahaan tersebut, dengan melihat equity atau modal, aktiva dan kewajiban perusahaan tersebut.
  • Kreditur, nilai rasio likuiditas digunakan oleh pihak kreditur untuk menilai apakah perusahaan tersebut mampu membayar utang dan memenuhi kewajibannya jika diberikan pinjaman.
  • Trader saham, Para trader saham biasanya akan menilai sebuah perusahaan sebelum membeli sahamnya. Cara sederhana yang dilakukan para trader ini dengan melakukan perhitungan menggunakan quick ratio. Cara menghitung rasio sederhana ini bisa membantu para trader untuk mengambil keputusan dalam membeli saham perusahaan.

Antara Quick Ratio dan Current Ratio

Ilustrasi Quick Ratio
Ilustrasi Quick Ratio

Sebenarnya current ratio dan quick ratio memiliki fungsi yang sama, namun perbedaan antara quick ratio dengan current ratio hanya pada jenis aset perusahaan yang digunakan untuk melunasi kewajiban perusahaan tersebut. Jika current ratio menjadi alat yang digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam melaksanakan kewajibannya dalam kurun waktu 1 tahun saja, sedangkan quick ratio melihat kemampuan sebuah perusahaan dalam melunasi kewajibannya dengan menggunakan aset yang paling tinggi nilai likuiditasnya.

Jadi dengan mengetahui nilai likuiditas rasio sebuah perusahaan, maka sebagai investor maupun kreditur akan mudah bagi Anda untuk mengambil keputusan. Perusahaan yang memiliki likuiditas rasio yang normal, akan jauh lebih baik untuk investasi. Jangan pernah melakukan investasi ataupun memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan sebelum menghitung current ratio maupun quick ratio, karena jika anda tidak mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya maka resiko kerugian maupun gagal bayar bisa Anda derita. Oleh sebab itu tetap waspada dan lakukan perhitungan current ratio maupun quick ratio sebelum mengambil keputusan.

Baca juga

Memaksimalkan Keuntungan: Diversifikasi Saham yang Baik

Pembagian Saham Pada Sebuah Perusahaan

Mengenal Return Saham dan Bagaimana Cara Menghitungnya

Mengenal Saham Beta dan Cara Mencarinya

Cara Mencari Nilai Book Value Untuk Saham

Pahami Rumus Volatilitas Harga Saham

Source
belajarekonomi.comwww.quora.com

Sulastri

Saya lahir di sebuah kota kecil di Sumatera Selatan. Saya sangat suka belajar & membaca buku. di tahun 2009 saya lulus dari sebuah Universitas swasta di Jakarta dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Setelah lulus saya berkarir di sebuah broker forex lokal selama beberapa bulan kemudian beralih ke sebuah perusahaan manajemen aset di Jakarta. Berkarir di bidang keuangan khususnya forex selama lebih dari 7 tahun dan cryptocurrency lebih dari 4 tahun. Saya sangat tertarik dengan dunia keuangan & investasi dan hal itu membuat saya ingin berbagi informasi yang berkaitan dengan bisnis, keuangan dan juga investasi melalui sebuah tulisan

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button