Mengenal Saham Beta dan Cara Mencarinya
Mengenal lebih dalam tentang saham beta serta bagaimana cara mendapatkan saham beta untuk investasi. Serta mengenal fungsi dari saham beta untuk investasi saham yang menguntungkan.
Daftar isi
Mencari Saham Beta
Jadi sebagai investor saham, wajib bagi Anda untuk mempelajari berbagai jenis ilmu investasi termasuk mengenal beta saham ini.
Semakin banyak hal yang Anda pahami mengenai saham, beta saham, tingkat likuiditas perusahaan maka akan semakin baik bagi Anda. Setidaknya Anda bisa menilai, saham mana saja yang bisa memberikan peluang investasi dan bisa memberikan return yang besar bagi Anda. Karena semua orang yang melakukan investasi tentu mengharapkan keuntungan yang bisa didapatkannya dimasa yang akan datang.
Berita terkait : Waktu yang tepat untuk membeli reksadana.
Mengenal Beta Saham
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa beta saham adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat volatilitas dari suatu jenis saham dari perusahaan persero tbk terhadap seluruh pasar. Di Indonesia biasanya saham IHSG akan sangat mempengaruhi pergerakan saham-saham lainnya. IHSG akan menjadi tolak ukur yang bisa digunakan untuk alat bantu pengukuran beta saham. Beta saham ini akan menunjukkan sebuah ukuran volatilitas tingkat kesensitifan sebuah saham terhadap IHSG.
Jadi beta saham ini menjadi indikator risiko suatu saham dimana beta saham ini menjadi alat untuk mengukur sebuah resiko investasi saham terhadap IHSG. Jadi dengan beta saham ini kita akan mengetahui, apakah saham yang kita inginkan mengikuti pergerakan IHSG atau malah bergerak berlawanan dengan IHSG.
Rumus Cara Mencari Beta Saham
Cara mencari beta saham tentu bisa dilakukan dengan menggunakan rumus, rumus beta saham ini menggunakan teknik regresi dengan variabel dependent dan independent. Variabel dependen berisi tentang return saham sedangkan variabel independen berisi tentang nilai return pasar. Untuk rumus beta saham dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Selain rumus diatas, Anda bisa menghitung beta saham dengan menggunakan beberapa cara sederhana dibawah ini:
1. Menemukan Tingkat Suku Bunga yang Bebas Risiko
Tingkat suku bunga bebas risiko atau risk free rate adalah besarnya tingkat persentase pengembalian investasi yang bisa diterima oleh investor atas investasi yang dilakukannya, dengan tingkat suku bunga yang bebas risiko atau risk free rate ini bisa ditemukan pada jenis investasi yang bebas risiko, atau risiko investasi ini sudah dijamin oleh pemerintah dengan undang-undang yang berlaku, seperti investasi pada obligasi pemerintah atau SUN dengan tingkat risk free ratenya sebesar 6%.
2. Imbal Hasil Pasar
Untuk menghitung imbal hasil pasar ini, Anda bisa menggunakan besarnya tingkat persentase keuntungan keseluruhan saham pada suatu periode tertentu atau bisa dihitung dengan nilai rata-rata periode dalam setahun yaitu:
Return IHSG Periode x = (Harga IHSG Periode x+1-harga IHSG periode n) : harga IHSG Periode x*100.
3. Imbal Hasil Saham
Imbal hasil saham adalah besarnya tingkat persentase keuntungan saham perusahaan persero Tbk yang terdapat pada saham pada periode waktu tertentu. Dihitung secara tahunan dan dibuat rata-rata dengan menggunakan rumus berikut ini:
Imbal hasil saham = (harga saham periode x+1-harga saham periode x) / harga saham periode x.
Selain dengan menggunakan beberapa cara diatas, Anda juga bisa mengetahui nilai beta saham dengan menggunakan informasi beta saham yang ada pada website keuangan seperti Reuter. Anda hanya perlu memasukkan kode saham yang ingin Anda cari nilai beta-nya dan ditambah kode .JK (titik JK) dibelakangnya. Selain itu Anda juga bisa menemukan Beta saham di Yahoo Finance.
Berita terkait : Average down saham
Pengelompokan Saham Berdasarkan Nilai Beta
Setelah mengetahui nilai beta saham, maka Anda harus paham dalam mengelompokkan jenis saham tersebut berdasarkan nilai beta-nya. Berikut ini adalah saham-saham yang dikelompokkan berdasarkan nilai beta saham tersebut yaitu :
1. Nilai Beta Kurang Dari 1(β < 1)
Saham dengan nilai beta yang kurang dari 1 artinya nilai sensitivitas saham tersebut sangat kecil dibandingkan dengan nilai IHSG. Misalnya PT. A yang merupakan perusahaan persero Tbk, memiliki nilai beta hanya 0,5 terhadap IHSG, artinya setiap kenaikan IHSG atau penurunan nilai IHSG hanya akan mempengaruhi setengahnya saja. Misalnya IHSG naik sebesar 4% maka pengaruhnya terhadap kenaikan saham PT. A hanya 2% saja atau setengah dari nilai IHSG tersebut.
2. Nilai Beta Diatas 1(β > 1)
Jika nilai saham beta yang Anda inginkan nilainya lebih dari satu artinya nilai volatilitasnya berada diatas harga pasar. Jadi nilai sensitivitas saham tersebut bergerak diatas IHSG. Sebagai contoh, Anda ingin membeli saham perusahaan emiten A, dimana nilai beta saham perusahaan emiten tersebut adalah 1,5 sementara pergerakan IHSG naik sebesar 5%, artinya saham perusahaan emiten A tersebut naik sebesar 7,5%. Begitu juga sebaliknya, jika IHSG turun sebanyak 5%, maka saham perusahaan emiten A akan turun sebanyak 7,5%.
3. Nilai Beta yang Negatif
Jika nilai beta saham didapati negatif, artinya pergerakan harga saham akan berbanding terbalik dengan pergerakan IHSG. Misalnya nilai IHSG turun, maka nilai saham tersebut akan naik. Dan jika nilai IHSG naik, maka saham tersebut akan turun.
Berita terkait lainnya : Kustodian kekayaan negara
Daftar Beta Saham Beserta Emitennya
Berikut ini adalah beberapa data beta saham dari berbagai perusahaan emiten per Desember 2021 yang dikeluarkan oleh Pefindo dan bisa menjadi bahan acuan para investor untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan:
Kode Saham | Nama Perusahaan | Raw Beta | Adjustment Beta |
---|---|---|---|
AALI | Astra Agro Lestari Tbk. | 1.671 | 1.447 |
ABBA | Mahaka Media Tbk. | 0.613 | 0.742 |
ABDA | Asuransi Bina Dana Arta Tbk. | 0.212 | 0.475 |
ABMM | ABM Investama Tbk. | 0.245 | 0.496 |
ACES | Ace Hardware Indonesia Tbk. | 0.814 | 0.876 |
ACST | Acset Indonusa Tbk. | 2.543 | 2.028 |
ADES | Akasha Wira International Tbk. | 0.861 | 0.907 |
ADHI | Adhi Karya (Persero) Tbk. | 2.592 | 2.061 |
ADMF | Adira Dinamika Multi Finance Tbk. | 0.805 | 0.870 |
ADMG | Polychem Indonesia Tbk. | 1.450 | 1.300 |
ADRO | Adaro Energy Tbk. | 1.157 | 1.104 |
AGII | Aneka Gas Industri Tbk. | 1.413 | 1.275 |
AGRO | Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. | 2.833 | 2.222 |
AGRS | Bank Agris Tbk. | 0.687 | 0.791 |
AHAP | Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. | 0.107 | 0.405 |
AIMS | Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. | 0.221 | 0.480 |
AISA | Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. | 0.471 | 0.647 |
AKPI | Argha Karya Prima Industry Tbk. | 1.001 | 1.000 |
AKRA | AKR Corporindo Tbk. | 1.429 | 1.286 |
AKSI | Majapahit Inti Corpora Tbk. | 1.445 | 1.296 |
Tips Memilih Saham
Meskipun ada banyak sekali saham dengan nilai beta pada daftar, sebelum Anda memutuskan untuk membeli saham mana yang Anda inginkan, sebaiknya sesuaikan dengan dana investasi yang Anda miliki. Karena tidak semua saham sesuai dengan dana Anda. Oleh sebab itu jangan hanya berpatokan pada nilai beta saham saja,
Lakukan riset dan juga analisis terhadap laporan keuangan perusahaan emiten juga perlu. Ada banyak sekali indikator yang menentukan kesuksesan Anda dalam berinvestasi di bidang saham. Namun melakukan analisis dan juga riset adalah sebuah keharusan bagi investor. Selain itu investasi saham membutuhkan waktu yang tidak sebentar, jadi diperlukan kesabaran untuk mendapatkan hasil yang maksimal.