10 Daftar Saham Blue Chip Indonesia 2022
Membahas daftar saham-saham yang menjadi unggulan di bursa dan juga banyak diminati oleh para investor. Dan menilik serta mengkaji lebih jauh tentang saham blue chip yang ada di Indonesia.
Daftar isi
Mengenal Saham dan Saham Blue Chip
Bagi anda yang sudah berkecimpung di dunia investasi tentu sudah tidak asing lagi mendengar istilah tentang saham maupun saham blue chip. Saham termasuk dalam jenis surat berharga dan umumnya dibeli sebagai alat investasi. Namun tidak semua saham bisa memberikan keuntungan, jadi memilih jenis-jenis saham yang layak dibeli itu sangat penting.
Ada banyak sekali saham perusahaan yang terdaftar di BEI atau Bursa Efek Indonesia. Namun tentu tidak semua saham yang ada di bursa akan dibeli oleh investor. Investor biasanya memilih saham-saham yang memiliki masa depan dan diperkirakan harganya akan naik seiring berjalannya waktu. Saham menjadi media bagi perusahaan emiten untuk mengembangkan usahanya. Karena salah satu cara yang paling cepat untuk mendapatkan modal bagi perusahaan adalah melakukan go public atau menjual saham ke bursa.
Akan tetapi investor juga bijak dalam memilih saham-saham yang tepat untuk berinvestasi, bahkan bursa juga melakukan klasifikasi atas saham yang paling diminati atau disebut juga dengan saham blue chip. Saham blue chip ini juga dikenal dengan LQ45 dimana dalam kelompok saham tersebut terdapat 45 perusahaan yang sahamnya paling diminati investor. Daftar perusahaan yang masuk kedalam LQ45 biasanya merupakan perusahaan lawas yang sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu dan masih berdiri kokoh sampai hari ini.
Saham-Saham Blue Chip Terbaik
Bagi pemula dan juga orang-orang yang tertarik ingin berinvestasi saham, berikut ini kita akan membahas tentang 10 saham blue chip yang wajib diketahui oleh pemula, dan saham ini biasanya memiliki nilai yang cukup tinggi karena banyak sekali diminati oleh masyarakat. Inilah daftar saham-saham blue chip yang bisa dipertimbangkan untuk investasi:
1. ANTM (Aneka Tambang)
PT. Aneka Tambang memiliki saham dengan kode ANTM, perusahaan tambang ini adalah salah satu perusahaan yang dimiliki pemerintah namun sahamnya dijual dan masyarakat bisa memilikinya. Perusahaan Antam bukan hanya bergerak di bidang distribusi tambang seperti emas saja, namun juga melakukan eksplorasi dan juga pengolahan. Dan komoditas utama perusahaan ini adalah bijih nikel.
Saat artikel ini ditulis, harga saham Antam yaitu Rp.2.340 per lembarnya, sementara ada 202,97 juta lembar saham yang diperdagangkan di bursa. Akan tetapi Antam menjadi salah satu pilihan saham yang banyak diburu oleh para investor baik investor baru maupun investor lama, karena perusahaan ini dianggap potensial dan investasi saham perusahaan ini bisa memberikan keuntungan.
2. BBNI (Bank Negara Indonesia)
Bank Negara Indonesia atau BNI juga salah satu BUMN yang sahamnya dengan kode BBNI bisa dibeli oleh masyarakat. BNI menjadi salah satu bank kebanggaan Indonesia. Bergerak dibidang perbankan, BNI adalah perusahaan yang sahamnya sering dibeli oleh asing. Tidak hanya bergerak di bidang perbankan, BNI juga mengelola bisnis asuransi, sekuritas dan juga keuangan lewat anak perusahaannya.
Harga saham BBNI tergolong tinggi, saat artikel ini ditulis, harganya Rp.5.150 per lembar saham. Jadi jika ingin membeli saham BBNI sebaiknya tunggu saat harga saham tersebut turun, saham BBNI memiliki prospek yang sangat baik karena termasuk saham-saham yang paling digemari oleh para investor.
3. ASII (Astra International Tbk)
Astra adalah salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, namun otomotif bukan menjadi satu-satunya bisnis yang dimiliki oleh perusahaan ini. Bahkan perusahaan ini juga mengembangkan bisnisnya ke sektor keuangan, asuransi, sampai ke teknologi informasi. Sama seperti BBNI, saat ini harga saham perusahaan dengan kode ASII ini berada di kisaran Rp.5.275 per lembar sahamnya saat artikel ini ditulis.
Banyak sekali orang yang mengincar ingin membeli saham perusahaan ini karena perusahaan ini berkembang dengan pesat hal ini juga dikarenakan lini bisnis yang dikelola oleh anak perusahaan Astra Indonesia juga turut berkembang, oleh sebab itu tak heran jika perusahaan ini masuk kedalam jajaran saham blue chip yang sering diburu oleh para investor.
4. Perusahaan Gas Negara (PGN)
PGN adalah BUMN yang bergerak di bidang eksplorasi gas dan juga distribusi gas ke seluruh nusantara untuk memenuhi kebutuhan gas masyarakat Indonesia. PGN masuk ke dalam jajaran saham blue chip yang juga menjadi buruan para investor. Saat ini harga saham PGN masih murah yaitu Rp.1.105 per lembarnya. Dan bagi yang berminat untuk membeli salah satu saham blue chip ini tidak ada salahnya, karena harga saham PGN saat ini masih tergolong murah.
5. BMRI (Bank Mandiri)
Bank Mandiri juga bank milik pemerintah, sama seperti BNI, Bank Mandiri masuk ke jajaran saham blue chip yang sering diburu oleh para investor. Hal ini dikarenakan performa kerja Bank Mandiri masih tetap stabil sampai saat ini. Pertumbuhan kredit dan laba bersih juga semakin positif. Saat ini saham Bank yang berkode BMRI ini harganya Rp.6.075 lebih mahal jika dibandingkan dengan harga saham BBNI. Hal ini dikarenakan Bank Mandiri adalah salah satu Bank besar yang dimiliki pemerintah dan kinerjanya yang baik sehingga menarik perhatian investor untuk berinvestasi.
6. ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur)
Semua masyarakat Indonesia tentu kenal dengan perusahaan produsen mie instan ini. Indofood masuk kedalam jajaran saham blue chip yang cukup digemari oleh banyak investor baik investor baru maupun investor lama. Perusahaan ini mampu bertahan hingga saat ini karena pertumbuhan perusahaan yang selalu konsisten dari tahun ke tahun. Sekarang saham indofood dapat dibeli di harga Rp.8.200 dan tergolong mahal jika dibandingkan dengan saham-saham blue chip lain yang sudah dibahas diatas.
7. TLKM (Telekomunikasi Indonesia)
Telkom adalah perusahaan Telekomunikasi dan juga penyedia layanan internet di Indonesia, dan juga merupakan salah satu BUMN yang masuk dalam kelompok saham blue chip. Telkom secara konsisten menghasilkan laba dari tahun ke tahun, apalagi saat ini kebutuhan internet masyarakat yang semakin meningkat. Jadi tidak heran jika perusahaan dengan kode saham TLKM ini menjadi salah satu perusahaan yang sahamnya banyak dicari oleh masyarakat yang ingin berinvestasi. Saat ini harga saham telkom berada di harga Rp.3.590 per lembarnya. Dan secara konsisten perusahaan ini selalu membagikan dividennya kepada investor. Dan ini menjadi salah satu bukti bahwa kinerja perusahaan ini sangat baik.
8. UNVR (Unilever)
Perusahaan consumer goods ini merupakan perusahaan swasta yang sangat besar, produk-produk hasil produksinya sangat beragam dan hampir menyediakan semua produk kebutuhan sehari-sehari masyarakat seperti sabun, deterjen, sampai dengan bumbu penyedap seperti Royco juga hasil produksi Unilever. Harga saham UNVR sekarang adalah Rp.4.040 per lembarnya, sedangkan dividen yang dibagikan di tahun 2019 saja mencapai 3,28 triliun rupiah. Bisa dibayangkan besarnya perusahaan ini dan pertumbuhan perusahaan ini juga sangat sehat, jadi wajar kalau banyak orang yang memburu saham perusahaan dengan kode saham UNVR ini.
9. BBCA (Bank BCA)
Bank BCA adalah bank swasta yang masuk dalam jajaran saham blue chip, bahkan banyak sekali orang yang memburu saham bank ini. Dan tidak main-main, harga per lembar saham perusahaan dengan kode saham BBCA ini mencapai Rp.32.775 jauh lebih mahal dibandingkan dengan saham-saham perusahaan yang sudah dibahas sebelumnya. Karena fundamentalnya yang kuat dan juga konsistennya perusahaan ini membagikan dividen setiap tahunnya jadi bisa dipastikan bahwa Bank swasta terbesar di Indonesia ini menjadi pilihan banyak investor.
10. BBRI (Bank Rakyat Indonesia)
BRI menjadi bank pemerintah yang sangat dekat dengan masyarakat. Bank ini sangat mudah dijumpai di pelosok-pelosok tanah air. Bahkan bank ini juga menjadi bank yang kerap membantu masyarakat desa dalam memberikan kredit dengan bunga ringan dan tanpa agunan. Bank milik pemerintah dengan kode saham BBRI ini adalah bank yang sahamnya juga diburu oleh banyak orang. Saat ini harga saham Bank BRI adalah Rp. 3.610 per lembar nya. BRI adalah salah satu perusahaan yang kokoh dan juga stabil, karena setiap tahunnya perusahaan ini selalu membagikan dividennya bahkan di tahun 2019 keuntungan bersih perusahaan ini mencapai Rp 34,42 triliun.
Ciri-Ciri Perusahaan Blue Chip
Saham blue chip merupakan saham unggulan di Bursa Efek Indonesia, saham-saham di perusahaan ini memang menjadi incaran dan juga sangat populer di kalangan para investor. Ini adalah beberapa ciri dari perusahaan blue chip yang perlu diketahui investor yaitu :
- Fundamental perusahaan yang kuat
- Antara liabilitas dan aset umumnya seimbang
- Memiliki kapitalisasi pasar yang sangat besar.
- Rutin membagikan dividennya kepada investor.
- Termasuk saham paling likuid karena sering diperdagangkan di bursa.
Jika saham perusahaan yang hendak anda beli sudah memenuhi ciri-ciri diatas, maka bisa dipastikan bahwa saham itu termasuk dalam salah LQ45. Sebenarnya masih banyak sekali yang masuk kedalam daftar saham blue chip yang totalnya mencapai 45 perusahaan. Dan meskipun sebagian besar didominasi oleh perusahaan-perusahaan milik pemerintah, namun ada juga perusahaan milik swasta yang masuk dalam jajaran saham blue chip tersebut seperti Astra Internasional dan juga Unilever.
Namun tidak semua perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar bisa memberikan keuntungan bagi investor. Jadi sebelum membeli saham, sebaiknya cek dahulu fundamental perusahaan saham yang akan dibeli tersebut, misalnya teliti lagi laporan keuangan beberapa tahun terakhir, kinerja perusahaan dan kinerja manajemen perusahaan, tingkat liabilitasnya dan masih banyak lagi. Karena dengan ketelitian maka akan menghindari kita dari kerugian dalam berinvestasi.
Namun secara umum, saham blue chip memang layak untuk dibeli karena perusahaan-perusahaan tersebut sudah berdiri sejak lama dan mampu bertahan hingga saat ini, dengan demikian maka perusahaan yang masuk ke dalam LQ45 bisa digolongkan dengan saham-saham terbaik yang ada di bursa, meskipun tidak semua saham terbaik yang masuk di LQ45 ini selalu menjanjikan keuntungan bagi investornya. Karena ada banyak faktor yang menyebabkan tingkat keuntungan perusahaan merosot, misalnya kejadian di luar kendali perusahaan seperti terjadinya pandemi seperti saat ini. Jadi bijaklah dalam menginvestasikan uang anda dan tetap berhati-hati dalam berinvestasi sehingga investasi tersebut menguntungkan.