BeritaInvestasi

Menjadi Bank Digital, Saham Bank Banten Melesat.

Melirik investasi lewat saham perbankan daerah, membeli saham bank Banten untuk Investasi di masa pandemi. Investasi saham jangka panjang dengan saham perbankan daerah. Sistem digitalisasi perbankan dan layanan Fintech bagi masyarakat di masa pandemi, agar perekonomian masyarakat tetap tumbuh.

Bank Banten dan Sahamnya

Banten adalah salah satu provinsi yang terletak di barat pulau jawa, letaknya tidak jauh dari ibu kota Jakarta membuat provinsi ini memiliki nilai investasi yang cukup tinggi, mata pencaharian penduduknya beragam, ada yang menjadi petani, pedagang mobil bekas di banten, pegawai negeri, pegawai pabrik, buruh bahkan pemilik showroom honda banten juga ada. Dengan keberagaman mata pencaharian ini, pemerintah Banten berinisiatif untuk memiliki Bank Pembangunan Daerahnya sendiri, yaitu Bank Banten, dan diharapkan masyarakat Banten bisa menjadi nasabahnya agar bersama-sama bisa membangun perekonomian provinsi Banten.

Bankbanten sudah masuk ke Bursa sejak 21 Juli 2001 dengan kode Beks idx. Bahkan menurut berita banten, harga saham Beks hari ini melonjak dan menjadi salah satu top gainer dan harga saham bank banten berada di kisaran Rp.93 per lembar saham. Saham Beks menjadi salah satu pilihan para investor karena berita kerjasama dengan Amazon dan penjadikan saham Beks hari ini melonjak cukup tinggi dengan jumlah transaksi mencapai 148,4 milyar rupiah, dengan volume perdagangan mencapai 1,715,559,900.

Shareholder Saham Bank Banten

Inilah Banten yang memiliki Bank Daerah namun dengan kinerja Internasional, Saham Bank Banten berhasil melonjak karena keberhasilan manajemennya dalam bekerjasama dengan Amazon web Service dan menjadikan Bank Pembangunan Daerah Provinsi Banten tersebut menjadi sebuah Bank digital. Beks saham, sebesar 73,21% dimiliki oleh PT. Banten Global Development. Sedangkan 21,79% Beks lainnya dimiliki oleh masyarakat.

Bank Banten menyadari bahwa di masa pandemi banyak sekali masyarakat yang masih membutuhkan layanan perbankan, Dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut dan meningkatkan layanannya, Bank Banten memerlukan teknologi yang mampu mendukung dan menjawab tantangan masyarakat tersebut. Bank dengan kode saham Beks ini berharap bisa menjadi pioneer bagi bank pembangunan daerah lainnya dalam pelayanan produk digital dimasa yang akan datang.

Saham Bank Banten memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar yaitu Rp.43,403,920,512 maka saham Bank Banten menjadi salah satu pilihan saham perbankan favorit bagi para investor. Kinerja manajemen perusahaan yang baik dan membuat Bank Banten semakin sehat memberikan angin segar dan optimisme di kalangan terkait bahwa Bank Banten bisa meningkatkan keuntungannya sehingga memberikan dampak positif bagi semua pihak baik investor maupun masyarakat Banten pada umumnya.

Beks Untuk Investasi Jangka Panjang

Tidak perlu diragukan lagi bahwa Beks berhasil mencuri hati para investornya sejak perbankan daerah tersebut berhasil melakukan kolaborasi dengan Amazon. Kolaborasi ini tentu diluar dugaan para Investor yang biasanya mempunyai sentimen negatif terhadap suatu Bank Pembangunan daerah. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar, mengingat kinerja Bank Daerah biasanya sangat sempit.

Dan dengan adanya kerjasama dengan Amazon, maka banyak investor yang percaya bahwa perusahaan daerah dengan kode saham Beks ini mampu menciptakan produk perbankan digital yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat secara luas akan pentingnya pelayanan perbankan di masa pandemi seperti ini. Dan para investor tetap optimis, Bank Banten akan berhasil dalam menyalurkan kredit ke masyarakat dan memberikan kontribusi terhadap meningkatnya perekonomian di masa pandemi seperti ini, terutama membantu para pemilik usaha UMKM agar tetap mampu bertahan bahkan berkembang lebih besar, sehingga memberikan peluang kerja agar bisa menekan tingkat pengangguran saat ini.

Untuk Investasi jangka panjang Beks adalah salah satu pilihan saham yang tepat, selain itu, sebagai investor anda juga bisa memilih investasi di sektor IT, karena bagaimanapun pertumbuhan ekonomi saat ini juga bergantung pada meningkatnya layanan teknologi pada masyarakat, hampir semua sektor perekonomian sudah mulai berubah, dari sistem tradisional menjadi digitalisasi. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi dapat berjalan lancar karena akses masyarakat ke berbagai sektor sudah terhubung secara digital.

Abdurrahman Wahid II

Abdurrahman sudah menggeluti dunia investasi dari tahun 2010 dan terus menggali pengetahuan di dunia investasi dan keuangan dari berbagai sumber.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button