Bursa & Saham

Cara Mencari Nilai Book Value Untuk Saham

Berinvestasi saham dan membeli saham dengan mencari tahu book value perusahaan emiten. Sehingga investasi saham itu bisa memberikan nilai return dan menguntungkan bagi para investor.

Daftar isi

Memahami Cara Mencari Nilai Buku

Cara mencari book value umumnya dilakukan oleh para investor saham. Tujuannya adalah agar investor tersebut mengetahui berapa besarnya nilai buku sehingga bisa memutuskan apakah saham perusahaan tersebut layak untuk dibeli atau tidak.

Nilai buku atau book value menjadi salah satu indikator atau alat bantu yang bisa digunakan oleh calon investor untuk memutuskan investasi saham. Book value atau harga buku ini juga bisa menunjukkan mahal atau murahnya harga saham sebuah perusahaan emiten.

Dan nilai buku bisa dicari dengan menggunakan rumus sederhana yaitu dengan membandingkan nilai ekuitas dengan total jumlah lembar saham yang beredar. Dengan demikian maka Anda akan mengetahui berapa harga saham perusahaan tersebut. Sebenarnya nilai dari book value ini juga sudah tersedia pada laporan keuangan perusahaan. Anda bisa melihatnya pada neraca, dimana nilai book value ini bisa berasal dari total aset yang dikurangi dengan utang perusahaan.

Kinerja Perusahaan

Berinvestasi di bidang saham memang nampak sederhana, namun sebelum melakukan investasi tersebut dan memutuskan untuk membeli saham perusahaan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh para investor yaitu :

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menjadi salah satu alat yang bisa digunakan untuk melihat apakah perusahaan sudah bekerja dengan baik atau belum. Kinerja perusahaan emiten akan sangat mudah terlihat dari nilai rasio likuiditasnya. Dan rasio likuiditas ini tentu bisa dihitung dengan mudah. Anda hanya perlu membandingkan besarnya aktiva dan pasiva pada neraca perusahaan. Dan lakukan perhitungan rasio likuiditas untuk beberapa tahun sebelumnya. Fungsinya yaitu sebagai alat pembanding. Sehingga bisa diketahui kinerja perusahaan dari tahun ke tahun.

2. Menghitung Quick Ratio

Meskipun terbilang hampir sama dengan rasio likuiditas, quick ratio dihitung dengan melibatkan persediaan yang dimiliki perusahaan. Rumus sederhana yang digunakan untuk menghitung quick ratio yaitu:

Quick Ratio : (Aktiva lancar – Persediaan) : Utang

Misalnya, Perusahaan A adalah perusahaan yang memiliki nilai aktiva lancar sebesar Rp.50.000.000 dan besarnya utang yang dimiliki adalah Rp.10.000.000 sedangkan persediaan sebesar Rp.30.000.000. Maka besarnya nilai quick ratio atau rasio cepat adalah:

(Rp.50.000.000 – Rp.20.000.000) : Rp. 10.000.000 = 3,0

Nilai quick ratio yang melebihi 1 artinya perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk memenuhi semua kewajiban lancarnya, Dan bisa disimpulkan bahwa perusahaan tersebut tergolong sehat. Sehingga saham perusahaan tersebut bisa dan layak dibeli.

Membeli Saham Dengan Berbagai Pertimbangan

Investor saham tidak bisa mengambil keputusan untuk membeli saham asal-asalan. Karena investasi saham termasuk dalam jenis investasi dengan risiko yang cukup tinggi, selain itu waktu yang dibutuhkan untuk investasi saham ini tidaklah sebentar. Rata-rata orang yang berinvestasi di bidang saham ini memerlukan waktu lebih dari 1 tahun.

Lantas apa saja yang dilakukan para investor sebelum membeli saham perusahaan?. Inilah beberapa tahapan yang dilakukan oleh investor sebelum mereka membeli saham, yaitu:

  • Mencari perusahaan sekuritas yang tepat, untuk mengetahui cara mencari perusahaan sekuritas yang tepat dapat dilihat disini.
  • Menghitung nilai return saham yang akan dibeli. Cara mencari return saham bisa Anda pelajari di internet.
  • Menghitung nilai current ratio perusahaan. Contoh perhitungan current ratio juga bisa Anda dapatkan dengan mudah di Internet.
  • Hitunglah nilai beta saham perusahaan emiten yang sahamnya akan Anda beli. Cara mencari beta saham dapat Anda temukan dengan mudah dari beberapa website keuangan seperti Pefindo.
  • Bandingkan laporan keuangan perusahaan dari tahun ke tahun.
  • Sesuaikan harga saham dengan besarnya dana investasi yang Anda miliki.

Pertimbangan Dalam Membeli Saham

Ilustrasi Return dan risiko Investasi Saham
Ilustrasi Return dan risiko Investasi Saham

Meskipun Anda sudah menghitung nilai book value sebuah perusahaan emiten, sudah melakukan riset terkait nilai current ratio, nilai quick ratio dan melakukan riset yang lebih dalam mengenai laporan keuangan dan juga kinerja perusahaan beserta manajemennya bukan berarti nilai-nilai tersebut menjadi bahan rekomendasi yang bisa ANda gunakan untuk mengambil keputusan terkait membeli saham.

Memang benar, nilai current ratio atau nilai quick ratio bisa dijadikan sebagai alat bantu untuk melihat seberapa besar kinerja perusahaan berkembang dari waktu ke waktu. Namun perlu diperhatikan nilai book value atau price book value (PBV) juga bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi Anda.

Misalnya, jika nilai current ratio dan nilai quick ratio cukup positif sementara nilai book value tidak sesuai dengan budget investasi Anda dikarenakan nilai saham perusahaan tersebut terlalu tinggi bagi Anda, Tentunya Anda akan berpikir ulang untuk membeli saham perusahaan tersebut, karena harganya sudah terlalu tinggi. Jadi meskipun secara keseluruhan hasil penilaian saham perusahaan tersebut positif, bukan berarti Anda bisa membelinya.

Jika dibandingkan dengan saham perusahaan yang nilai quick ratio dan nilai current ratio juga bagus namun harganya tinggi dengan perusahaan yang sama bagusnya penilaiannya namun harganya rendah. Akan lebih baik membeli saham perusahaan yang harganya rendah. Karena Anda bisa mendapatkan saham jauh lebih banyak. Dan perlu diperhatikan bahwa tidak semua saham yang ada di bursa aman. Banyak sekali saham perusahaan yang berakhir di depak dari bursa.

Tetap Hati-Hati Dalam Investasi

Investasi memang sudah menjadi trend dikalangan anak muda saat ini. Apalagi saat ini banyak sekali anak muda yang sudah mulai melek keuangan. Mereka mencoba berinvestasi di berbagai bidang salah satunya saham. Namun terjun ke dunia investasi tentu tidak semudah kelihatannya. Sebelum memutuskan instrumen investasi apa saja yang cocok bagi Anda. Alangkah baiknya jika Anda mempelajarinya terlebih dahulu.

Misalnya Anda baru saja ingin memulai investasi saham, maka mulailah dengan modal yang kecil dahulu. Beli saham beberapa 1 lot dahulu atau 100 lembar saham, namun pastikan nilai saham tersebut masih rendah, sehingga dana yang Anda butuhkan untuk membeli saham tersebut masih terjangkau. 

Membeli saham beberapa lembar sama seperti menabung saham, jika ANda tekun, maka lama kelamaan saham yang Anda miliki akan semakin banyak. Dan jangan lupa melakukan diversifikasi saham atau mengoleksi berbagai jenis saham dari beberapa jenis perusahaan yang berbeda. Dengan melakukan diversifikasi saham, amak resiko yang Anda derita akan semakin kecil.

Misalnya ANda membeli saham dari perusahaan properti 100 lembar, kemudian membeli saham dari perusahaan keuangan 100 lembar, dan ketika Anda memiliki uang lagi Anda membeli saham perusahaan tambang. Dengan membeli saham dari berbagai jenis perusahaan Akan memperkecil risiko Anda untuk mengalami kerugian

Baca juga

Memaksimalkan Keuntungan: Diversifikasi Saham yang Baik

Menghitung Current Ratio Sebuah Perusahaan dan Contohnya

Pembagian Saham Pada Sebuah Perusahaan

Mengenal Return Saham dan Bagaimana Cara Menghitungnya

Mengenal Saham Beta dan Cara Mencarinya

Sulastri

Saya lahir di sebuah kota kecil di Sumatera Selatan. Saya sangat suka belajar & membaca buku. di tahun 2009 saya lulus dari sebuah Universitas swasta di Jakarta dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Setelah lulus saya berkarir di sebuah broker forex lokal selama beberapa bulan kemudian beralih ke sebuah perusahaan manajemen aset di Jakarta. Berkarir di bidang keuangan khususnya forex selama lebih dari 7 tahun dan cryptocurrency lebih dari 4 tahun. Saya sangat tertarik dengan dunia keuangan & investasi dan hal itu membuat saya ingin berbagi informasi yang berkaitan dengan bisnis, keuangan dan juga investasi melalui sebuah tulisan

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button